Tuesday, March 12, 2013


terimakasih-ibu2Matahari belum terbit ayampun masih belum bersahutan, tapi seorang perempuan sudah terjaga dari tidurnya. Ketika adzan subuh menggema, dia sudah bersiap untuk sholat subuh mendekatkan diri pada Allah SWT. Setelah itu dia menyiapkan sarapan untuk kita yang akan berangkat sekolah, kuliah, atau bekerja, atau mungkin hanya berjalan-jalan saja tanpa tujuan yang jelas. Ya! Tapi dia tetap menyiapkan sarapan yang terbaik untuk kita. Ketika kita berangkat dia tak lekas beristirahat, tapi dia bekerja di rumahnya sendiri, mulai dari mencuci piring-piring kotor bekas sarapan pagi tadi sampai mencuci baju-baju kotor. Dia itu adalah ibu kita, ibu yang telah membesarkan kita.
Ketika kita sedang sibuk dengan segala aktivitas kita diluar, ibu tetap menyibukkan dirinya dengan segala kerautan di rumah, mulai dari mencuci, masak sampai membersihkan rumah, sungguh itu bukanlah suatu pekerjaan yang ringan. Dari pagi buta sampai malam hari dia selalu sibuk, tapi dia tetap mempunyai waktu untuk kita, untuk anak-anaknya.
Ya! Itulah aktivitas ibu kita, ibu yang telah membesarkan kita, dengan keringat dan darah berusaha memberikan yang terbaik untuk kita. Ketika kita pulang, ibu selalu menyapa bagaimana sekolahnya?, bagaimana pekrjaannya? atau sebagainya. Lalu apa yang kita jawab? Terkadang kita hanya menjawab sekenanya saja, atau bahkan menghiraukannya. Tapi ibu tidak pernah marah, dia hanya tersenyum dan berfikir mungkin anakku sedang capek. Subhanallah!!! Sungguh ibu, kau memang yang terbaik
Pernahkah kita berfikir betapa capek dan lelahnya ibu kita setiap harinya mengurus kita, ayah kita, adik dan kakak kita itu? Pernahkah kita memberikan sesuatu yang terbaik untuk beliau? Ibu kau selalu tersenyum dalam tangismu untuk kami, meski anakmu tak selalu memberikan yang terbaik untukmu, tapi kau tak pernah mengeluh.
Ibu, kau selalu berikan arti dalam setiap derap langkahku, keringat dan langkahmu selalu kau tunjukan untuk kebahagiaan anakmu. Terima kasih ibu, kau akan selalu berarti dalam hidupku, maafkanlah anakmu yang selalu membuatmu kecewa. Ketika kau suruh terkadang kami mengeluh. Kami sadar, kami hanya memberikan sedikit keikhlasan untukmu selama ini. Kesabaranmu sungguh tinggi, perjuanganmu sungguh sangat berat, seperti berjalan diatas bara api. Kau berikan hidupmu untuk hidup anakmu. Jasamu sungguh tak terhitung. Ibu, kau sabar menghadapi kemarahan kita, rengekan, kenakalan, bahkan mungkin ketika kita masih kecil/balita pernah memukul mereka. Kau tetap mencintai kita.
Ibu kita selalu menginginkan kita untuk jadi anak yang berbakti, sholeh/sholehah dan penuh dengan kebaikan, apakah kita sudah bisa melaksanakannya? Sesungguhnya anak yang sholeh itu bisa membawa kedua orang tuanya ikut bersamanya masuk kedalam surga. Ya Tuhanku! Ampunilah aku, ibu bapakku dan kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil. Ya Robb amunkanlah dosaku kepada kedua orang tua ku yang sudah tak terhitung lagi banyaknya. Ampunkanlah kekhilafanku ya Allah, mudahkanlah jalanku untuk membahagiakan kedua orang tua ku, mudahkanlah jalanku untuk berbakti pada kedua orang tua ku. Ku doakan kedua orang tua ku mendapatkan yang terbaik dari-Mu. Ya Robb ampunkanlah dosa kedua orang tua ku yang selama ini mendidik, menjaga, serta menyayangiku, meski terkadang aku tak sadar akan kasih sayang mereka.
Terima kasih ibu kau telah mendidikku hingga aku bisa seperti ini, kau selalu menyayangiku meski aku kurang berbakti kepadamu, kau selalu ada untukku, kau selalu menjagaku, mendoakan yang terbaik untukku, meski terkadang anakmu selalu menyakitimu. Ibu kau seperti embun penyejuk dalam keringnya jiwa ini. Aku bangga padamu ibu.

No comments:

Post a Comment